
Dalam dunia perjudian internasional, nama Cheung Yin Sun, atau yang lebih dikenal sebagai Kelly Sun, menjadi sorotan utama berkat kecerdasannya dalam mengalahkan kasino melalui teknik yang kontroversial. Dikenal sebagai “Ratu Edge Sorting” dan “The Baccarat Machine,” Sun berhasil meraih jutaan dolar dengan memanfaatkan kelemahan dalam permainan baccarat. Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan hidupnya, strategi yang digunakannya, kolaborasinya dengan pemain poker legendaris Phil Ivey, serta dampaknya terhadap industri perjudian global
Cheung Yin Sun lahir di Tiongkok dalam keluarga yang awalnya kaya raya. Namun, kekayaan keluarganya disita oleh pemerintah, memaksa Sun untuk tumbuh dalam kondisi yang jauh dari kemewahan. Pengalaman ini membentuk tekad dan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan hidup. Sejak usia muda, Sun menunjukkan minat yang besar dalam permainan kartu dan trik sulap, yang kemudian menjadi dasar keahliannya dalam dunia perjudian.
Sun mulai tertarik pada perjudian sejak remaja. Pada usia 15 tahun, dia sudah bermain versi poker Tiongkok dan menggunakan identitas palsu untuk mengikuti pelayaran perjudian dari Hong Kong ke Makau. Meskipun masih di bawah umur, Sun berhasil memenangkan $150.000 dalam permainan baccarat, yang semakin memperkuat ketertarikannya pada dunia kasino.
Salah satu strategi utama yang membuat Sun terkenal adalah edge sorting. Teknik ini memanfaatkan ketidaksempurnaan kecil pada pola belakang kartu untuk mengidentifikasi nilai kartu tertentu. Dengan memperhatikan perbedaan asimetris pada tepi kartu, seorang pemain dapat memprediksi kartu yang akan muncul, memberikan keuntungan signifikan atas kasino. Keberhasilan edge sorting sangat bergantung pada ketelitian dan kemampuan observasi yang tajam.
Pada tahun 2012, Sun menjalin kemitraan dengan Phil Ivey, seorang pemain poker profesional terkenal. Bersama-sama, mereka mengunjungi berbagai kasino ternama, termasuk Crockfords di London dan Borgata di New Jersey, untuk menerapkan teknik edge sorting dalam permainan baccarat. Dengan memanfaatkan status Ivey sebagai high roller, mereka mampu meminta kondisi khusus, seperti penggunaan deck kartu tertentu dan penggunaan mesin pengocok otomatis, yang mendukung penerapan teknik mereka. Hasilnya, mereka berhasil mengumpulkan kemenangan lebih dari $30 juta dalam waktu singkat.
Keberhasilan Sun dan Ivey tidak luput dari perhatian pihak kasino. Setelah kemenangan besar mereka, beberapa kasino menolak membayar kemenangan tersebut, menuduh mereka melakukan kecurangan melalui edge sorting. Kasus paling terkenal adalah dengan Crockfords Club di London, yang menahan kemenangan mereka sebesar £7,7 juta. Sun dan Ivey membawa kasus ini ke pengadilan, namun akhirnya pengadilan memutuskan bahwa teknik edge sorting melanggar aturan permainan yang adil, sehingga kemenangan mereka dibatalkan. Kasus serupa terjadi di Borgata Casino, di mana mereka diperintahkan untuk mengembalikan $10 juta yang telah dimenangkan.
Kasus yang melibatkan Sun dan Ivey membawa dampak signifikan terhadap industri kasino global. Kasino mulai lebih waspada terhadap potensi eksploitasi kelemahan dalam permainan mereka dan meningkatkan langkah-langkah keamanan, seperti:
- Menggunakan deck kartu dengan pola simetris untuk mencegah edge sorting.
- Melarang permintaan khusus dari pemain terkait penanganan kartu.
- Meningkatkan pelatihan bagi dealer untuk mengenali teknik-teknik eksploitasi.
Langkah-langkah ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Sun dalam mendorong perubahan operasional di kasino-kasino besar
Kisah hidup Cheung Yin Sun menarik perhatian industri hiburan. Perusahaan produksi SK Global, yang juga memproduksi “Crazy Rich Asians,” mengumumkan rencana pembuatan film berjudul “The Baccarat Machine“ yang didasarkan pada kehidupan Sun. Aktris Awkwafina dikabarkan akan memerankan karakter Sun dalam film tersebut. Film ini diharapkan dapat memberikan gambaran mendalam tentang perjalanan Sun dalam dunia perjudian dan tantangan yang dihadapinya.